Senin, 15 November 2010

MAHESA JENAR

MAHESA JENAR MELURUSKAN SEJARAH
Saat ini, di kalangan masyarakat Jawa, terutama di daerahku (Demak) dan kawasan pantai utara lainnya, nama Mahesa Jenar dikenal sebagai seorang prajurit dari kerajaan Demak, yang melanglang buana mencari keris pusaka Naga Sasra dan Sabuk Inten yang hilang dari perbendaharaan kerajaan Demak. Mahesa Jenar dianggap sebagai pendekar yang benar-benar ada, dan telah membantu proses transisi pemerintahan kerajaan dari Demak ke Pajang, Naga Sasra dan Sabuk Inten. (rangkaian cerita dapat didownload di sini)

Meledaknya pemuatan cerita ini di radio, novel, TVRI, dan sebagi lakon dalam setiap pementasan kethoprak, menjadikan cerita ini begitu merasuk ke dalam masyarakat Jawa, sampai-sampai banyak yang yakin bahwa itu adalah cerita nyata. Detail cerita yang meyakinkan, hubungan sejarah dan lokasi yang benar-benar ada, nama-nama tokoh yang terkenal, bahkan senjata dan aji-aji (ilmu kesaktian) yang benar-benar ada, membuat cerita ini diterima sejajar dengan cerita sejarah.
Aku sendiri sejak awal juga menganggap bahwa Mahesa Jenar itu benar ada, meskipun tidak begitu yakin. Silakan lihat di Perjalanan Hidup Mahesa Jenar.
Nama supporter sepak bola dari Semarang juga menamakan diri Mahesa Jenar, sedangkan nama stadion sepak bola di Solo menggunakan nama Manahan, nama samaran Mahesa Jenar saat sembunyi dari kejaran pasukan Lembu Sora.
Juga terkenal sebuah sumpah dari Mahesa Jenar: "Aku ora bali ing kraton Demak Bintoro kalamun durung biso nggowo keris Nogo Sosro lan Sabuk Inten" (Aku tidak kembali ke kerajaan Demak Bintoro kalau belum bisa membawa keris Naga Sasra dan Sabuk Inten)
Sumpah itu aku jadikan sebagai judul blog ini.
Posisi S.H. Mintardja sebagai pegawa negeri dalam bidang kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Yogyakarta, tidak mengherankan kalau beliau mengetahui banyak tentang sejarah kerajaan Demak dan yang terkait dengannya, misalnya Majapahit, Mataram dan Pajang.
Lalu, anggapan masyarakat bahwa Mahesa Jenar itu benar ada, memang tidak ada salahnya. Namun bisa saja hal tersebut suatu saat akan membingungkan sejarah. Misalnya sudah beberapa kali orang menanyakan padaku: "Apa hubungannya Mahesa Jenar dengan Syeh Siti Jenar?"

Ya jelas gak ada hubungannya. Yang satu nyata dan satunya lagi fiktif Laughing
Aku mempergunakan nama Mahesa Jenar sebagai nama domain ini, karena itu adalah tokoh favoritku. Memiliki sifat dan pandangan hidup seperti yang sebagaimana aku inginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar