Minggu, 28 November 2010

belimbing




BELIMBING DEMAK 
Belimbing manis ini berasal dari Demak, Jawa tengah, dan telah dilepas oleh Menteri Pertanian sebagai varietas unggul. warna buah putih merata dan rasanya manis menyegarkan karena mengandung banyak air. Tekstur daging buahnya agak halus dengan aroma yang cukup harum, tetapi kurang tajam. Bijinya sedikit, antara 5-10 biji per buah dengan bentuk lonjong, pipih kecil, dan ujungnya meruncing. Ukuran buah cukup besar, berat rata-rata per buah antara 200-400 g. Produksi buah per pohon antara 150-300 buah/ pohon/tahun. Mulai berbuah pada umur 2-3 tahun dan dapat berbuah terus menerus sepanjang tahun.

Syarat Tumbuh 
Tanaman belimbing akan tumbuh baik di tempat dengan ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut dengan curah hujan tinggi dan mendapat cukup cahaya matahari. Jenis tanah yang sesuai adalah tanah yang gembur, berdrainase baik, dan dapat menahan air.


Pedoman Budidaya 
Memperbanyak tanaman dengan: biji cangkokan okulasi. - Dengan biji. Ada bahayanya, sebab kemungkinan akan diperoleh pohon yang mempunyai sifat lain daripada induknya. Kalau ingin memperbanyak dengan biji, maka biji-biji blimbing dideder dulu, 6 minggu kemudian dipindahkan ke pesemaian dengan jarak 30x 30 cm. Pesemaian mendapatkan perlindungan ringan. Pada umur 1 tahun bibit dipindahkan ke kebun: - Dengan cangkokan. Untuk cabang cangkokan dipilih cabang yang tumbuhnya tegak ke atas. Kalau tidak ada cabang yang demikian, maka salah satu cabang yang mendatar dipotong. Nanti akan tumbuh cabangcabang yang tegak tumbuhnya. Dari salah satu cabang tersebut dibuat cangkokan. - Dengan okulasi. Blimbing manis hanya diokulasi dengan jenisnya sendiri. Waktu bertanam yang baik ialah pada permulaan musim hujan dengan jarak 6 x 6 m. Pohon-pohon perlu disemprot dengan obatobatan.

Pemeliharaan 
Untuk menjaga jangan sampai buah blimbing mendapat gangguan hama, seperti lalat buah, burung, kalong dsb., maka sebaiknya buah-buah tersebut dibungkus secara rapi dengan kertas, daun, kain dll. Bersamaan pembungkusan itu dilakukan penjarangan buah. Dengan penjarangan akan diperoleh buah yang besar. Penjarangan dan pembungkusan dilakukan pada waktu buah sebesar telur ayam.

Hama dan Penyakit 
Penyakit becak daun (Cercospora averrhoa) dan penyakit lembayung (Corticium) menyerang tanaman belimbing di Asia Tenggara, tetapi penyakit busuk pasca panen lebih gawat lagi, setidak-tidaknya pada buah belimbing manis; cacat kulit sedikit saja akan mengundang serangan jamur-jamur Ceratocystis, Colletotrichum, Dothoriella, dan Phomopsis. Ulat-ulat (Pingasa, Pseudoterpna, Diacotrichia) menyerang bunga dan daun muda. Buah belimbing manis sangat parah terserang lalat buah dewasa, terutama Dacus dorsalis (di Asia Tenggara), dan oleh ngengat penghancur buah (Othreis spp. di Australia); pembungkusan buah dapat mencegah serangan.

Panen dan Pasca Panen 
Pohon blimbing manis dapat berbunga sepanjang tahun, hingga dapat dipungut 3x setahun, yakni: pada akhir musim kemarau, musim labuh dan permulaan inusim hujan: Waktu berbuah paling lebat ialah pada permulaan musim hujan.

Sumber : http://naturindonesia.com/tanaman-pangan/tanaman-buah-dan-sayuran-b/629-belimbing-demak-kapur.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar